Novel Lolita
adalah mahakarya Vladimir Nobakov (1899-1977), penulis kelahiran Rusia yang
kemudian menetap di Amerika Serikat. Walau kini Lolita telah diakui sebagai
salah satu karya sastra klasik dunia, novel ini sempat dilarang beredar dan
ditolak oleh beberapa penerbit Amerika karena tema dan isinya dianggap tidak
senonoh dan melanggar standar moral masyarakat pada zaman itu
Novel ini akhirnya diterbitkan untuk pertama kalinya dalam bahasa Perancis oleh Olympia Perss, 15 Sept 1955, penerbit Perancis yang biasa menerbitkan buku-buku serius dan beberapa buku ‘dewasa’. Seketika itu pula novel ini menjadi best seller dan laris terjual 5000 kopi. Langsung saja novel ini menuai kontroversi, akibatnya pada Desember 1956 pemerintah Perancis melarang peredaran novel ini selama hampir dua tahun lamanya.
Selang dua tahun setelah edisi pertamanya terbit di Perancis, pada 1958 Lolita diterbitkan di Amerika oleh penerbit G.P. Putnam's Sons. Sama seperti di Perancis, novel ini langsung menjadi best seller dan terjual 100.000 kopi pada tingga minggu pertama setelah diterbitkan.
Humbert Humbert
adalah seorang terdidik yang lahir di Paris. Seperti umumnya pria remaja,
gairah remajanya dilewatinya dengan menjalin cinta monyet dengan Annabel Leigh.
Malangnya cintanya pada Annabel kandas karena kekasihnya meninggal akibat
penyakit tipus. Menurut pengakuan Humbert kisah cintanya dengan Annabel inilah
yang membuat dirinya mulai tertarik secara seksual kepada gadis-gadis kecil
berusia 9 sampai 14 tahun yang disebutnya sebagai ‘peri asmara’ (nymphet).
Ketika beranjak dewasa gairahnya pada para peri asmara terus membuncah. Untuk menekan gairahnya ganjilnya ini Humbert akhirnya menikah dengan Vallerie gadis sepantarannya yang menurutnya memiliki gaya dan pesona seorang gadis kecil. Namun rumah tangganya ini tak berlangsung lama, Vallerie menghianatinya dan akhirnya merekapun bercerai.
Setelah bercerai, Humbert memutuskan berkelana ke Amerika. Jalan hidupnya menempatkan dirinya tinggal dalam sebuah pondokan di Ramsdale, New England. Di tempat inilah Humbert terkesiap melihat sosok Lolita, gadis berusia 12 tahun yang merupakan putri Charlote si pemilik pondokan. Humbert yang saat itu berusia tigapuluhan tak kuasa menahan gejolak asmara dan berahinya melihat Dolorez Haze atau Lolita, gadis kecil yang jelas merupakan ‘peri asmara’ baginya.
Demi mendapatkan cinta dan tubuh Lolita, Humbert rela menikahi Charlote, ibu gadis itu. Sempat terbesit niat jahatnya untuk membunuh Charlote. Namun keberuntungan seolah berpihak padanya. Charlote tewas dalam sebuah kecelakaan. Tanpa banyak menunggu, Lolita yang saat itu sedang mengikuti perkemahan bersama sekolahnya dijemput oleh Humbert dan dibawanya mengelilingi Amerika Serikat. Dan dimulailah petualangan cinta terlarang antara ayah dengan anak tirinya.
Ketika beranjak dewasa gairahnya pada para peri asmara terus membuncah. Untuk menekan gairahnya ganjilnya ini Humbert akhirnya menikah dengan Vallerie gadis sepantarannya yang menurutnya memiliki gaya dan pesona seorang gadis kecil. Namun rumah tangganya ini tak berlangsung lama, Vallerie menghianatinya dan akhirnya merekapun bercerai.
Setelah bercerai, Humbert memutuskan berkelana ke Amerika. Jalan hidupnya menempatkan dirinya tinggal dalam sebuah pondokan di Ramsdale, New England. Di tempat inilah Humbert terkesiap melihat sosok Lolita, gadis berusia 12 tahun yang merupakan putri Charlote si pemilik pondokan. Humbert yang saat itu berusia tigapuluhan tak kuasa menahan gejolak asmara dan berahinya melihat Dolorez Haze atau Lolita, gadis kecil yang jelas merupakan ‘peri asmara’ baginya.
Demi mendapatkan cinta dan tubuh Lolita, Humbert rela menikahi Charlote, ibu gadis itu. Sempat terbesit niat jahatnya untuk membunuh Charlote. Namun keberuntungan seolah berpihak padanya. Charlote tewas dalam sebuah kecelakaan. Tanpa banyak menunggu, Lolita yang saat itu sedang mengikuti perkemahan bersama sekolahnya dijemput oleh Humbert dan dibawanya mengelilingi Amerika Serikat. Dan dimulailah petualangan cinta terlarang antara ayah dengan anak tirinya.
Bagi sebagian
pembaca mungkin akan menganggap novel ini bukan novel yang cair dan mudah
dimengerti karena Nabokov banyak mengeksplorasi kondisi kejiwaan dan
lamunan-lamunan Humbert. Selain itu novel ini juga banyak menggunakan
simbol-simbol yang baru akan dimengerti oleh pembacanya setelah melahap habis
novel ini hingga lembar terakhir. Namun bagi sebagian pembaca lainnya justru
hal-hal itulah yang membuat novel ini mengasyikan untuk dibaca hingga tuntas.
Meskipun bukan novel yang mudah dicerna, novel ini sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Agar dapat menikmati novel ini ada baiknya kita membacanya lebih ke pendekatan psikologis dibanding naratif sehingga kita bisa menikmati dan memahami gejolak jiwa Humbert yang sakit.
Meskipun bukan novel yang mudah dicerna, novel ini sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Agar dapat menikmati novel ini ada baiknya kita membacanya lebih ke pendekatan psikologis dibanding naratif sehingga kita bisa menikmati dan memahami gejolak jiwa Humbert yang sakit.
Walau novel ini
sempat menuai kontroversi tapi saya sendiri tak melihat ada sesuatu yang
berlebihan dalam novel ini. Selain temanya yang tak lazim dalam standar moral
masyarakat pada umumnya, rasanya tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan.
Deskripsi pelampiasan gairah Humbert terhadap Lolita saya pikir masih dalam batas-batas
keindahan sastrawi, masih kalah dengan beberapa novel-novel lokal yang terkesan
lebih berani dalam mengurai adegan percintaan.
Jadi tak ada
alasan lagi untuk tidak membaca novel ini. Salut untuk Serambi yang telah
menerjemahkan novel ini. Walau novel ini terlambat diterjemahkan lebih dari 50
tahun, namun tak ada kata terlambat untuk membaca sebuah karya sastra klasik
dunia. Dan lagi apa yang diangkat oleh Nabokov dalam novel ini tampak masih
relevan untuk masa kini. Jika kita mau menengok sekeliling kita, ada banyak
Humbert-Humbert disekeliling kita baik yang secara terus terang maupun
sembunyi-sembunyi.
Dan yang pasti seperti yang ditulis dalam novel ini ; “Lolita seharusnya membuat kita semua para orangtua, pekerja sosial, pendidik – meningkatkan wawasan dan kewaspadaan dalam menunaikan tugas membesarkan gernerai yang lebih baik dalam sebuah dunia yang lebih aman.” (hal 11)
Dan yang pasti seperti yang ditulis dalam novel ini ; “Lolita seharusnya membuat kita semua para orangtua, pekerja sosial, pendidik – meningkatkan wawasan dan kewaspadaan dalam menunaikan tugas membesarkan gernerai yang lebih baik dalam sebuah dunia yang lebih aman.” (hal 11)
Judul : Lolita
Penulis : Vladimir Nabokov
Penerjemah : Anton Kurnia
Penerbit : PT. Serambi Ilmu Semesta
Cetakan : I, Maret 2008
Tebal : 529 hal
Penulis : Vladimir Nabokov
Penerjemah : Anton Kurnia
Penerbit : PT. Serambi Ilmu Semesta
Cetakan : I, Maret 2008
Tebal : 529 hal
sumber terkait : http://bukuygkubaca.blogspot.com/2008/06/lolita.html